Teoriilmukimia - Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi
salju saat musim dingin. Turunnya salju dapat menjadi masalah serius karena
menggangu transportasi. Salju yang menutup jalan akan menyebabkan jalan menjadi
sangat licin sehingga kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju
yang menutupi jalanan supaya perjalanan tidak terganggu oleh adanya
salju. Snow removal adalah salah satu
aplikasi dari sifat koligatif larutan khususnya pada bagian penurunan titik
beku. Cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan bahan kimia yang dapat
melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah menggunakan garam dapur atau natrium klorida (NaCl) yang harganya
murah dan mudah dijumpai.
Namun penggunaan garam dapur untuk mencairkan es/salju
mempunyai beberapa kekurangan. Larutan garam dapur akan membeku pada suhu
sekitar -18 oC.
Artinya, jika suhu udara di bawah -18 oC,
katakanlah -25 oC, maka garam dapur tidak dapat digunakan untuk
mencairkan salju/es pada suhu tersebut disamping itu garam dapur juga memiliki
sifat korosif yang dapat menyebabkan karat pada logam terutama besi.
Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian
menggunakan garam lain yang lebih mahal yaitu kalsium klorida dan magnesium
klorida. Kedua senyawa ini, karena memiliki jumlah ion yang lebih banyak
daripada NaCl, tidak hanya menurunkan temperatur lebih besar daripada NaCl,
tapi juga proses pelarutannya bersifat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan
dapat membantu melelehkan salju dengan lebih cepat dan efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang dicampur dengan
kalium klorida (garam batu), dan magnesium klorida. Campuran ini terbukti
efektif menurunkan suhu sampai -34 oC. Sehingga campuran garam tersebut dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih
dari -34 oC.
![]() |
Gambar 2. Garam Dapur |
Garam-garam tersebut dapat mencairkan es karena dengan penambahan
garam akan menyebabkan titik beku air turun di bawah 0°C. Hal ini sesuai dengan
salah satu sifat koligatif larutan, dimana jika kadar zat terlarut (dalam hal
ini garam) dalam larutan (larutan garam-air) bertambah, larutan menjadi lebih
sulit membeku.
Untuk dapat membeku, jarak antarmolekul dalam suatu
substansi harus dirapatkan hingga tidak dimungkinkan adanya perpindahan tempat
dari molekul-molekul tersebut. Semakin dingin suhu, pergerakan molekul makin
berkurang sehingga kemungkinan molekul menjadi rapat satu sama lain semakin
besar.
Adanya partikel-partikel zat terlarut (garam) akan
mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut (air) terhalang.
Akibatnya, untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul sejenis diperlukan
suhu yang lebih rendah dari normal. Jadi, titik beku larutan akan lebih rendah
daripada titik beku pelarut murninya (air).
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu
udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah menjadi salju. Misalnya dengan
penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu
lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.
informasi yang sangat bagus untuk dibaca
BalasHapusberita arsenal