TeoriKimia - Adsorpsi adalah kemampuan dari suatu bahan atau senyawa untuk mengikat gas, cairan atau zat terlarut pada permukaannya secara adhesi (Pudjaatmaka, 2005).
Macam-macam Adsorpsi
a. Adsorpsi Kimia
Adsorpsi kimia terjadi karena adanya reaksi antara molekul-molekul
adsorbat dengan molekul adsorben. Jenis ini tidak reversibel dan hanya
membentuk lapisan tunggal. Adsorpsi kimia umumnya terjadi pada suhu tinggi dan
kalor adsorpsinya juga tinggi (Bird,
1993).
b. Adsorpsi
Fisika
Adsorpsi fisika terjadi bila molekul-molekul
adsorbat bergabung atau terikat tanpa disertai reaksi pada permukaan adsorben.
Molekul-molekul adsorbat terikat karena adanya gaya tarik-menarik yang relatif
lemah dengan permukaan adsorben. Gaya ini adalah disebut gaya van der Waals. Adsorpsi
berlangsung cepat, reversible, dan
kalor reaksinya rendah. Adsorbat pada adsorpsi fisika tidak terikat secara kuat
pada permukaan adsorben, sehingga adsorbat dapat bergerak dari suatu bagian
permukaan ke bagian permukaan yang lain (Bird, 1993).
Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi
a. Interaksi antara
adsorben dengan adsorbat
Adsorpsi dalam larutan mengandung
sedikitnya dua komponen yang dapat saling berinteraksi yaitu adsorben dan
adsorbat. Adsorpsi larutan terjadi akibat adanya kompetisi antara zat terlarut
dengan pelarut untuk teradsorpsi pada permukaan adsorben. Interaksi yang kuat
antara molekul-molekul pelarut dengan permukaan adsorben dapat mengurangi situs
aktif adsorben sehingga interaksi antara adsorben dan adsorbat menjadi
berkurang. Adsorben polar akan mempunyai kecenderungan menyerap lebih kuat
adsorbat polar dibandingkan adsorbat non polar, demikian juga sebaliknya
adsorben non polar cenderung menyerap kuat adsorbat non polar dibanding
adsorbat polar (Smith, 1981).
b. Luas Permukaan
Semakin
luas permukaan adsorben, maka adsorpsi yang terjadi akan semakin besar disebabkan adsorbat untuk diadsorpsi semakin besar. Jadi
semakin halus suatu adsorben maka adsorpsinya akan semakin besar (Alberty,
1980). Luas permukaan (300-2000 m2/gr) yang dimiliki oleh arang
aktif dapat menyebabkan daya adsorpsi yang tinggi (Anonim, 2005).
Arang aktif |
c. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi larutan, maka
kontak antara adsorbat dengan adsorben makin besar sehingga adsorbat yang
terasorpsi akan semakin besar. Pada kondisi
adsorben yang sudah jenuh proses adsorpsi dan desorpsi menjadi setimbang
sehingga kenaikan konsentrasi tidak lagi berpengaruh terhadap kemampuan
adsorpsi (Cheremisinoff, 1978).
Mekanisme Adsorpsi
a. Pertukaran ion
Sifat
kimia dan fisik suatu spesies organik sangat penting dalam mempengaruhi
interaksi dengan lempung. Jika bersifat kation, seperti yang ditemukan pada amina terprotonasi atau kation ammonium kuarter, maka ion-ion tersebut akan
masuk ke dalam reaksi pertukaran dengan kation logam yang biasanya menempati
titik pertukaran pada permukaan lempung. Kation organik lebih disukai
dibandingkan kation logam karena pertimbangan ukuran. Namun kation organik
kecil dapat digantikan oleh kation logam. Kation organik akan saling
mempertukarkan kation organik lain pada kompleks pertukaran lempung. Sistem pertukaran ini sebagian pada smektit,
kation organik yang berbeda cenderung terpisah dalam beberapa lapisan seperti
yang ditunjukkan oleh ion ammonium kuarter bercampur dengan mektit etil
amonium. Alasan pemisahan tersebut diperkirakan sebagai akibat dari sifat
hidrasi yang berbeda seperti halnya kebutuhan energi untuk pengembangan
lapisan.
b.
Ikatan hidrogen
Ikatan
hidrogen adalah jenis lain dari interaksi yang mungkin terjadi antara molekul
organik dengan permukaan mineral. Berbagai jenis ikatan ini telah
diidentifikasi, terutama dengan penerapan spektroskopi inframerah. Salah satu
jenis adalah ketika molekul organik polar tidak dapat menggantikan molekul air
pada kation logam pertukaran, dan menempatkan dirinya dalam pengikatan hidrogen
dengan air yang terkoordinasi secara langsung. Contohnya adalah ikatan yang
terjadi antara piridin (L) dengan kation permukaan mineral laterit yang
terhidrasi.
c.
Pembentukan ion dipol
Kation
pada mineral laterit dapat membentuk koordinasi tipe ion dipol dengan molekul
organik anionik atau non-ionik yang dapat menyumbangkan elektron.
d.
Pembentukan kompleks kermukaan inner-sphere dan outer-sphere
Adsorpsi
spesies organik oleh mineral laterit dapat terjadi melalui pembentukan kompleks
permukaan inner-sphere atau outer-sphere. Permukaan kompleks outer-sphere juga terjadi pada adsorpsi asamaspartat oleh kaolinit.
e.
Interaksi Hidrofobik
Spesies
hidrofobik cenderung membentuk agregat dan mengikat permukaan mineral melalui interaksi
yang menghasilkan hidrofobisitas dan ikatan dengan permukaan yang lebih kuat.
Angore et al pada tahun 2002
menemukan bahwa keberadaan asam ftalat dapat memacu adsorbsi suatu molekul
hidrofobik antrasin yang sama sekali tidak teradsorb
oleh kaolini dan goethite. Hal ini dikarenakan asam ftalat dapat terikat
oleh kaolini dan goethite dan
meninggikan hidrofobisitas permukaan mineral tersebut.
f. Interaksi Elektrostatik
Spesies
organik terprotonasi atau terdeprotonasi berinteraksi dengan ion logam yang
terikat oleh mineral laterit.
g.
Ikatan π
Spesies
organik dapat menyumbangkan dan menggunakan bersama elektron π-nya dengan
permukaan suatu mineral laterit.
h. Ikatan van der Waals
Spesies
organik mengikat permukaan mineral laterit dalam bentuk netral. Energi ikatan
van der Waals ini sangat lemah. Ikatan semacam ini terjadi ketika attrazin
mengikat smektit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar