TeoriKimia - Pengertianpaling mudah mengenai teori asam basa adalah teori asam basa Arrhenius yang menyebutkan bahwa, asam adalah senyawa kimia apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion-ion hidrogen, sedangkan basa adalah senyawa kimia apabila
dilarutkan dalam air akan membebaskan ion-ion hidroksida (Hadyana, 2003).
Seiring berjalannya waktu teori Arrhenius dianggap kurang sempurna untuk
menjelaskan beberapa kasus yang terjadi dialam, oleh sebab beberapa ilmuan
tempo dulu melakukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi dari teori Arrhenius,
yakni adanya teori asam basa Brosted Lowry dan teori asam basa Lewis. Berikut kita akan
pelajari satu persatu dari teori asam basa tersebut.
- Teori Asam
Basa Arhenius
Pada
akhir abad ke Sembilan belas seorang kimiawan Swedia yang bernama Svante
Arrhenius telah mengelompokan mengenai teori asam basa secara umum, yakni
a. Asam
- Asam adalah senyawa kimia apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion-ion hidrogen (H+).
- Memiliki rasa asam
- Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
- Larutan asam dalam air dapat menghantarkan listrik (Chang, 2004)
Beberapa contoh dari teori asam Arrhenius adalah
asam florida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), asam iodide (HI),
asam sianida (HCN).
--->HCl (aq) H+(aq)
+
Cl (aq)
asam klorida ion
hidrogen
ion klorida
--->CH3COOH(aq) H+(aq)
+ CH3COO-(aq)
asam
asetat ion hidrogen
ion asetat
b. Basa
- Basa adalah senyawa kimia apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion-ion hidroksida (OH-).
- Memiliki rasa pahit.
- Mengubah lakmus merah menjari biru.
- Larutan basa dalam air dapat menghantarkan listrik (Chang, 2004)
Beberapa contoh dari teori basa Natrium Hidroksida
(NaOH) dan Kalium Hidroksida (KOH).
--->NaOH(aq)
Na+(aq)
+ OH-(aq)
natrium
hidroksida
ion
natrium
ion hidroksida
--->NH4OH(aq)
NH4+ (aq)
+ OH- (aq)
amonium
hidroksida ion
amonium ion
hidroksida
Kelemahan dari teori adalah Arrhenius hanya berlaku
jika pelarutnya air saja. Jika pelarutnya bukan air dan zat yang terurai tidak
mengandung hidrogen dan hidroksida makan teori asam basa Arrhenius tidak
berlaku.
- Teori asam
basa Brosted Lowry
Pada tahun 1923 seoran kimiawan dari Denmark
(Johannes Nicolause Bronsted) dan seorang kimiawan dari Amerika yang bernama
Thomas martin Lowry mendifinisikan pengertian asam basa melengkapi dari teori
asam basa Arrhenius. Menurut teori Bronsted Lowry.
Asam adalah spesi yang memberikan donor proton sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton daam suatu reaksi transfer proton
Contoh dari teori asam
basa Bronsted Lowry adalah
1) HCl(aq) + H2O(l) ---> H3O+(aq) + Cl- (aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
HCl dengan Cl-
merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
H3O+
dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
--->2) H2O(l) + NH3 (aq) NH4+
(aq) + OH- (aq)
Asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
H2O
dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
NH4+
dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
Pada
contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor)
dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini
bersifat ampiprotik (amfoter).
Manfaat
dari teori asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah sebagai berikut:
1.
Aplikasinya tidak terbatas pada pelarut air, melainkan untuk semua pelarut yang
mengandung atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.
2. Asam dan basa tidak
hanya berwujud molekul, tetapi juga dapat berupa anion dan kation
Namun teori asam basa Bronsted Lowry mempunyai
kelemahan yakni tidak dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan
transfer proton.
- Teori Asam
Basa Lewis
Pada tahun 1923 seorang kimiawan dari Amerka yang
bernama Gilbert N Lewis mendifinisikan pengeritian asam basa untuk
menyempurnakan teori Arrhenius dan bronsted
Lowry yang menyebutkan bahwa
Asam adalah penerima pasangan (akseptor) elektron bebas, sedangkan basa adalah pemberi (donor)pasangan electron bebas.
Contoh dari asam basa Lewis adalah BF3
dan NH3 .
1.
Pada gambar pertama, atom B pada molekul BF3 bertindak
sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron
bebas dari ion F– . Sedangkan ion F– bertindak
sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron
untuk atom B pada molekul BF3.
2.
Pada gambar kedua, ion H+ bertindak
sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan
elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom
N pada molekul NH3 bertindak sebagai basa,
karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk ion H+ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar